NJOPTKP: Pengertian, Perbedaan, dan Cara Menghitungnya
NJOPTKP adalah singkatan dari Nilai Jual Objek Pajak Tidak Kena Pajak. Konsepnya mungkin terdengar sedikit rumit bagi kita yang awam di bidang perpajakan, namun jangan khawatir! Artikel ini akan membahas secara lengkap dan mudah dipahami mengenai apa itu NJOPTKP, perbedaannya dengan PPNBM serta cara menghitungnya. Yuk simak selengkapnya!

Apa itu NJOPTKP?
Nilai jual objek pajak tidak kena pajak adalah nilai nominal dari suatu objek pajak yang tidak dikenakan pajak. Dalam hal ini, objek pajak dapat berupa tanah dan bangunan, kendaraan bermotor, barang mewah serta hewan peliharaan.
Sebagai contoh penggunaannya di dalam perhitungan pajak seperti PBB (Pajak Bumi dan Bangunan), NJOPTKP digunakan sebagai dasar perhitungan tarif PBB bagi pemilik tanah dan/atau bangunan yang dimiliki. NJOPTKP biasanya ditentukan oleh pemerintah daerah setempat dengan mempertimbangkan faktor lokasi, luas lahan/bangunan serta masih banyak lagi.
Untuk kasus kendaraan bermotor misalnya mobil atau motor roda empat maupun dua, besaran NJOPTKP-nya juga sudah ditetapkan oleh pemerintah melalui aturan tertentu. Sehingga saat melakukan pembelian kendaraan baru ataupun bekas akan terdapat batasan maksimal biaya pokok untuk penjualan sebelum dilakukan pengenaan PPnBM (Pajak Penjualan Barang Mewah).
Dalam hal ini penting bagi kita untuk mengetahuinya agar bisa menghindari risiko kerugian akibat dari kesalahan dalam membayar pajak yang berlaku pada objek tersebut.
Perbedaan NJOPTKP dan PPNBM
Perbedaan antara NJOPTKP dan PPNBM terletak pada jenis pajak yang dikenakan. NJOPTKP adalah singkatan dari nilai jual objek pajak tidak kena pajak, sedangkan PPNBM adalah pajak penjualan atas barang mewah.
Nilai jual objek pajak tidak kena pajak digunakan untuk menghitung besaran pajak bumi dan bangunan (PBB) serta bea perolehan hak atas tanah dan bangunan (BPHTB). Sementara itu, PPNBM dikenakan pada produk-produk mewah seperti mobil, perhiasan, parfum mahal, dan lain sebagainya.
Besaran ditentukan oleh pemerintah daerah setiap tahunnya berdasarkan nilai pasar objek pajak tersebut. Sedangkan tarif PPNBM bergantung pada jenis barang mewah yang akan dibeli.
Selain itu, penggunaan kedua jenis pajak ini juga berbeda dalam hal waktu pemungutannya. NJOPTKP dibayarkan setiap tahun sebagai bagian dari pembayaran PBB atau BPHTB oleh pemilik properti atau calon pembeli properti. Sedangkan pembayaran PPNBM dilakukan saat transaksi pembelian barang mewah dilakukan.
Oleh karena itu, penting bagi kita untuk memahami perbedaan antara kedua jenis pajak ini agar dapat menghindari kesalahan dalam melakukan kalkulasi dan membayar jumlah yang tepat sesuai dengan ketentuan hukum yang berlaku. Mengetahui perbedaan NJOPTKP dan PPNBM sangat penting bagi para pembeli untuk menghindari biaya tambahan dalam membayar pajak.
Cara Menghitung NJOPTKP
Cara menghitung NJOPTKP sebenarnya cukup sederhana, namun terkadang membingungkan bagi sebagian orang. Untuk menghitungnya, pertama-tama perlu mengetahui luas tanah dan bangunan yang dimiliki. Kemudian, cari tahu zona tempat properti tersebut berada dan koefisien dasar penghasilan tetap (KDPT) di wilayah tersebut.
Setelah itu, hitunglah nilai jual tanah dengan cara memperkirakan harga pasar tanpa bangunan dikalikan dengan luas tanah yang dimiliki. Selanjutnya, hitung juga nilai jual bangunan berdasarkan harga pasar bangunan baru dikurangi depresiasi serta biaya-biaya lain seperti biaya pajak dan asuransi.
Terakhir, jumlahkan kedua angka tersebut untuk mendapatkan NJOPTKP total dari properti Anda. Dengan mengetahui NJOPTKP ini maka Anda dapat menentukan besaran pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang harus dibayarkan setiap tahun.
Meskipun terdengar rumit pada awalnya namun dengan pemahaman yang tepat tentang langkah-langkah cara menghitung NJOPTKP maka tidak ada lagi kebingungan dalam membayar pajak Bumi dan Bangunan setiap tahunnya!
Baca Juga: Apa Itu Akta Notaris dan Bagaimana Cara Mendapatkannya?
Kesimpulan
Nilai jual objek pajak tidak kena pajak merupakan suatu nilai yang digunakan untuk menentukan besaran PPh Pasal 21 atau pajak penghasilan yang ditanggung oleh pihak perusahaan. Perbedaan antara NJOPTKP dan PPNBM yaitu terletak pada objek pajaknya di mana hanya berlaku untuk pegawai tetap saja sedangkan PPNBM dikenakan pada barang-barang tertentu.
Untuk menghitungnya cukuplah mudah, namun memerlukan data-data penting seperti gaji karyawan serta jumlah tanggungan keluarga. Dengan adanya pemahaman mengenai hal ini, diharapkan dapat membantu Anda dalam mengelola keuangan sehari-hari. Semoga artikel ini bermanfaat bagi Anda semua!